Inovasi, Inovasi dan Inovasi
Pendidikan dan masyarakat adalah sebuah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan diantara keduanya, baik dalam masyarakat tradisional maupun masyarakat modern. Pendidikan dianggap penting sebagai halnya kebutuhan pokok yang harus terpenuhi sebagai peningkatan taraf hidup masyarakat.
Semakin tingginya mutu sebuah pendidikan semakin baik pula masyarakat yang ada di dalamnya. Namun pendidikan terkait erat dengan sebuah kegiatan yaitu belajar, dimana proses adanya interaksi atau timbal balik yang berlanjut sehingga menjadi sebuah kebiasaan yang ada dalam masyarakat. Adanya proses belajar dan pendidikan tidak lain adalah untuk memecahkan permasalahan yang ada dalam sebuah masyarakat itu sendiri baik individu dengan individu maupun individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok, atau persoalan intern yang ada dalam tiap individu.
“Belajar” dari kita mengenal kata ini dan melakukannya dari sejak jaman TK hingga perguruan tinggi, belajar adalah sebuah pekerjaan yang membosankan dan memakan waktu lama untuk kita dapat menyukainya. Tidak ayal banyak kalangan yang mungkin enggan dan tidak melakukan pekerjaan ini saat mereka sadar bahwa mereka sebenarnya butuh dan memerlukannya. Misalkan saja seorang pelajar yang akan menempuh ujian atau tes dan apalah yang jika tidak belajar maka sudah jelas dipastikan dia tidak akan bisa mengerjakan dan mendapatkan nilai jelek, namun pada kenyataannya banyak pelajar yang pasrah dengan keadaan sehingga tidak belajar, atau mencontek pekerjaan teman dan membawa contekan saat ujian berlangsung. Hal ini tentu saja bukan semata karena kesalahan pelajar itu sendiri dan guru yang mengajarnya, penanaman nilai sadar akan pentingnya belajar sejak dini yang kurang tertanam dalam siswa itu sendiri atau karena berkurangnya minat belajar karena berbedanya seorang guru dalam mengajar.
Baca Juga:
Banyak kasus yang telah terjadi dalam dunia pendidikan terkait hal ini, menjadi noda tersendiri dalam dunia pendidikan karena ulah para pelajar yang tidak bertanggung jawab dan sadar akan kewajibannya. Mereka hanya bisa menuntut hak namun mengesampingkan kewajiban yang harus mereka jalankan. Tidak jera dari tahun ke tahun ada saja masalah yang timbul karena enggan untuk belajar. Maraknya kasus pembelian soal, bahkan ada pula kasus bahwa gurunya sendiri yang membobol bank soal agar anak didiknya lulus. Berbagai harapan mereka taruh untuk anak didik mereka, penerus bangsa, namun jika sudah demikian, siapakah yang patut disalahkan? Pelajarnyakah? Atau pendidiknya yang tidak dapat memberikan nilai moral bagi para pelajarnya?
Guru yang baik harusnya dari dasar harus bisa membangun dan menanamkan nilai cinta dan paham bahwa belajar itu perlu dan penting, memang dalam jangka waktu yang dekat hal itu selain sebagai prestasi untuk anak didik itu sendiri juga bisa sebagai penunjang prestasi sekolah itu sendiri, namun keuntungan belajar yang akan menjadikan prestasi kita lebih dalam jangka waktu panjang, hal ini adalah bekal untuk kita dalam menyusuri kehidupan yang akan datang, manusia tentu saja tidak akan selamanya menjadi anak kecil yang hanya bisa meminta kepada orang tua, namun ia akan tumbuh dan menjalankan kehidupan di masa yang akan datang dengan tumpuan dan berdiri di atas kedua kakinya sendiri.
Oleh karenanya, dari sinilah perlu kesadaran baik dari pendidik maupun peserta didik, penekanan pada peserta didik bahwa belajar adalah penting untuk membangun intelegensinya yang nantinya akan menjadi bekal bagi kehidupannya, sedangakan untuk pendidiknya ia harus mampu membawa peserta didik agar menyukai pekerjaan itu “belajar”. Tentunya bukan hal gampang yang dengan waktu yang singkat semua ini kan berubah begitu saja. Perlu adanya kesadaran dan inovasi yang terus berkembang di dalam sebuah pembelajaran, agar siswa mau memulai hal “belajar”nya dengan kesadaran.
Langkah ini bisa dimulai dengan inovasi pada pembelajaran yang ada pada kelas, misalkan untuk menarik minat siswa akan pembelajaran, kita menggunakan berbagai metode dalam pengajaran, dahulu metode yang digunakan hanya sebatas metode ceramah, namun sekarang, banyak inovasi yang berkembang dengan menggunakn mix metode , banyak buku yang mengkaji tentang bagaimana pengelolaa kelas yang baik, banyak pula situs internet yang mengajarkan tentang penggunaana metode lian dalam pelajaran, maka, alangkah lebih baiknya jika seorang guru banyak membaca dan mencari informasi untuk inovasi pengajaran yang ada pada kelas. Hal ini semata untuk menarik minat belajar siswa , mereka aakn tertarik, kemudian menyukai dan mereka akan melakukan dengan kesadaran karena menyukainya.
Jadi para pendidik, manfaatkanlah segala informasi dan segala bentuk fasilitas pengambilan informasi di sekitarmu, karena inovasi tidak akan berkembang jika tidak diawali dengan membaca dan mengetahui banyak informasi yang ada. Salam Pendidikan!
Semakin tingginya mutu sebuah pendidikan semakin baik pula masyarakat yang ada di dalamnya. Namun pendidikan terkait erat dengan sebuah kegiatan yaitu belajar, dimana proses adanya interaksi atau timbal balik yang berlanjut sehingga menjadi sebuah kebiasaan yang ada dalam masyarakat. Adanya proses belajar dan pendidikan tidak lain adalah untuk memecahkan permasalahan yang ada dalam sebuah masyarakat itu sendiri baik individu dengan individu maupun individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok, atau persoalan intern yang ada dalam tiap individu.
“Belajar” dari kita mengenal kata ini dan melakukannya dari sejak jaman TK hingga perguruan tinggi, belajar adalah sebuah pekerjaan yang membosankan dan memakan waktu lama untuk kita dapat menyukainya. Tidak ayal banyak kalangan yang mungkin enggan dan tidak melakukan pekerjaan ini saat mereka sadar bahwa mereka sebenarnya butuh dan memerlukannya. Misalkan saja seorang pelajar yang akan menempuh ujian atau tes dan apalah yang jika tidak belajar maka sudah jelas dipastikan dia tidak akan bisa mengerjakan dan mendapatkan nilai jelek, namun pada kenyataannya banyak pelajar yang pasrah dengan keadaan sehingga tidak belajar, atau mencontek pekerjaan teman dan membawa contekan saat ujian berlangsung. Hal ini tentu saja bukan semata karena kesalahan pelajar itu sendiri dan guru yang mengajarnya, penanaman nilai sadar akan pentingnya belajar sejak dini yang kurang tertanam dalam siswa itu sendiri atau karena berkurangnya minat belajar karena berbedanya seorang guru dalam mengajar.
Baca Juga:
Banyak kasus yang telah terjadi dalam dunia pendidikan terkait hal ini, menjadi noda tersendiri dalam dunia pendidikan karena ulah para pelajar yang tidak bertanggung jawab dan sadar akan kewajibannya. Mereka hanya bisa menuntut hak namun mengesampingkan kewajiban yang harus mereka jalankan. Tidak jera dari tahun ke tahun ada saja masalah yang timbul karena enggan untuk belajar. Maraknya kasus pembelian soal, bahkan ada pula kasus bahwa gurunya sendiri yang membobol bank soal agar anak didiknya lulus. Berbagai harapan mereka taruh untuk anak didik mereka, penerus bangsa, namun jika sudah demikian, siapakah yang patut disalahkan? Pelajarnyakah? Atau pendidiknya yang tidak dapat memberikan nilai moral bagi para pelajarnya?
Guru yang baik harusnya dari dasar harus bisa membangun dan menanamkan nilai cinta dan paham bahwa belajar itu perlu dan penting, memang dalam jangka waktu yang dekat hal itu selain sebagai prestasi untuk anak didik itu sendiri juga bisa sebagai penunjang prestasi sekolah itu sendiri, namun keuntungan belajar yang akan menjadikan prestasi kita lebih dalam jangka waktu panjang, hal ini adalah bekal untuk kita dalam menyusuri kehidupan yang akan datang, manusia tentu saja tidak akan selamanya menjadi anak kecil yang hanya bisa meminta kepada orang tua, namun ia akan tumbuh dan menjalankan kehidupan di masa yang akan datang dengan tumpuan dan berdiri di atas kedua kakinya sendiri.
Oleh karenanya, dari sinilah perlu kesadaran baik dari pendidik maupun peserta didik, penekanan pada peserta didik bahwa belajar adalah penting untuk membangun intelegensinya yang nantinya akan menjadi bekal bagi kehidupannya, sedangakan untuk pendidiknya ia harus mampu membawa peserta didik agar menyukai pekerjaan itu “belajar”. Tentunya bukan hal gampang yang dengan waktu yang singkat semua ini kan berubah begitu saja. Perlu adanya kesadaran dan inovasi yang terus berkembang di dalam sebuah pembelajaran, agar siswa mau memulai hal “belajar”nya dengan kesadaran.
Langkah ini bisa dimulai dengan inovasi pada pembelajaran yang ada pada kelas, misalkan untuk menarik minat siswa akan pembelajaran, kita menggunakan berbagai metode dalam pengajaran, dahulu metode yang digunakan hanya sebatas metode ceramah, namun sekarang, banyak inovasi yang berkembang dengan menggunakn mix metode , banyak buku yang mengkaji tentang bagaimana pengelolaa kelas yang baik, banyak pula situs internet yang mengajarkan tentang penggunaana metode lian dalam pelajaran, maka, alangkah lebih baiknya jika seorang guru banyak membaca dan mencari informasi untuk inovasi pengajaran yang ada pada kelas. Hal ini semata untuk menarik minat belajar siswa , mereka aakn tertarik, kemudian menyukai dan mereka akan melakukan dengan kesadaran karena menyukainya.
Jadi para pendidik, manfaatkanlah segala informasi dan segala bentuk fasilitas pengambilan informasi di sekitarmu, karena inovasi tidak akan berkembang jika tidak diawali dengan membaca dan mengetahui banyak informasi yang ada. Salam Pendidikan!
(Dhiny Amalia Yusuf)
Post a Comment for "Inovasi, Inovasi dan Inovasi"
Post a Comment