Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Menjadi Orang Tua Bijak dalam Menggunakan Teknologi Ketika Berada di Dekat Anak

Usia anak merupakan usia emas dimana anak akan mendapat pengetahuan awal tentang segala hal dalam kehidupan. Pengetahuan yang ia peroleh bisa dari lingkungan sekitar, dari pengalamannya sendiri, dan tentunya dari orang tuanya selaku lingkungan yang paling dekat dengannya.

Setiap tahun perkembangannya, anak akan mengalami berbagai macam pengalaman yang berbeda. Orang tua dituntut untuk terus mampu memberikan pendidikan agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berjalan secara optimal. Orang tua yang baik akan memilah dan memilih hal apa saja yang baik atau buruk untuk anak-anaknya. Contohnya saja adalah penggunaan produk teknologi.

Kita tidak bisa menolak akan perkembangan teknologi yang terus masif ini. Berbagai macam produk teknologi dari sekedar digunakan untuk senang-senang atau bahkam untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan besar telah berada di kanan-kiri kita. Hidup di jaman sekarang ini rasanya sulit kalau harus terpisah dari teknologi.
perkembangan anak
Image by: ideas.time.com
Salah satu produk teknologi modern yang kini sedang digandrungi oleh semua kalangan adalah gadget yang berupa smartphone (telepon pintar). Hampir setiap orang memiliki produk ini, smartphone adalah salah satu ciri dan gaya yang menunjukkan bahwa seseorang itu telah kekinian.

Anggapan atau image  yang sudah terlanjur melekat di masyarakat ini kemudian telah menjadi semacam nilai baru bagi kehidupan. Oleh karena itu orang-orang berlomba bekerja keras hanya untuk membeli produk teknologi ini, yang terkadang mereka membeli bukan atas dasar kebutuhan, namun hanya karena faktor gengsi ingin sama seperti orang-orang di sekitarnya. 

Satu hal yang perlu diperhatikan orang tua dalam mendidik anak adalah apakah produk teknologi yang mereka punya tersebut dapat memberikan manfaat bagi tumbuh kembangnya pribadi anak, atau justru menghambat atau menjadi pemicu masalah bagi tumbuh dan kembanganya anak. 

Kekhawatiran dampak negatif ini sebenarnya sudah lama muncul di mata pemerhati psikologi anak. Fenomena orang tua yang lebih fokus pada gadgetnya daripada anaknya adalah satu contoh kecil saja. Ketika kita menemukan keasyikan bermain gadget, sering kali kita mengabaikan hal-hal di sekitar kita karena terlalu fokus pada apa yang dilakukan dalam gadgetnya. Jika sudah demikian, siap-siap saja anak akan memprotes.

Masalahnya adalah bentuk protes anak belum  tentu berupa protes verbal berupa kritik atau percakapan. Bisa jadi anak yang merasa kurang perhatian atau terabaikan oleh orang tuanya yang bermain gawai, ia akan melakukan aktifitas untuk mengalihkan perhatian ke hal-hal lain. Kalau aktifitas itu berupa hal positif bagi anak tentunya akan membawa dampak kebaikan. Namun jika aktifitas pengalihan perhatian ini berupa hal negatif yang cenderung ke arah destruktif, maka tentunya hal ini akan berdampak buruk bagi anak itu sendiri. 

Beberapa hal yang bisa anda lakukan, agar kesenangan orang tua terhadap teknologi tidak sampai mengganggu hubungan baik orang tua dan anak, sehingga anak tetap dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

1) Mengatur waktu dan tempat

Kapan dan dimana orang tua akan mengakses gadgetnya agar berpengaruh langsung pada anak. Orang tua yang bijak akan rela tidak mengakses gadget sambil mengasuh anaknya.Tetapi lebih memilih waktu dan tempat yang tidak mengurangi kenyamanan kebersamaan bersama anak. Meski hal ini mungkin agak terlalu susah dilakukan bagi yang sudah kecanduan gadget, tetapi masih sangat mungkin untuk dilakukan. Mulailah membiasakan diri dengan hanya ketika melakukan atifitas penting seperti menerima panggilan atau membalas sms saja yang dilakukanketika sedang bersama anak. Sedang aktifitas lainnya seperti mengakses media sosial, bermain game sebisa mungkin jangan dilakukan ketika bersama anak.

Baca Juga: 

2) Biasakan meminta ijin
Ketika orang tua sedang bersama anak, kemudian ada hal yang harus dilakukan dengan gadgetnya misalkan seperti menerima panggilan telepon, maka meminta ijin terlebih dahulu kepada anak adalah hal yang sangat baik untuk dilakukan. Anak akan berusaha menerima dan memahami bahwa apa yang dilakukan oleh orang tuanya itu adalah hal yang sangat penting. Tentunya setelah pekerjaan dengan gadgetnya itu selesai, orang tua harus segera kembali membersamai anaknya.

3)  Berusaha Menjelaskan 
Teknologi bagi anak tentu akan menjadi barang yang dapat memancing rasa penasaran mereka. Ketika anak melihat apa yang dilakukan oleh orang tua ternyata ayik dan menyenangkan, maka anak juga akan tertarik untuk melakukan hal yang sama. Anak yang kritis akan segera bertanya "itu apa?", namun sebagai orang tua yang bijak jangan menunggu anak bertanya untuk menjelaskan sesuatu yang dilakukan. Contohnya ketika orang tua terpaksa melakukan aktifitas dengan gawainya padahal sedang bersama anak, maka orang tua harus segera menjelaskan sedang melakukan apa, manfaatnya apa, dan kenapa harus melakukan itu. Dengan cara ini anak akan memahami bahwa apa yang dilakukan orang tua adalah memang hal penting, bukan sekedar hal-hal hura-hura yang mengabaikan haknya sebagai anak.

Orang tua memang dituntut untuk bijak dalam menggunakan teknologi. Jangan sampai perkembangan anak terganggu hanya karena orang tua sibuk dengan gadgetnya sendiri sehingga justru mengabaikan hak anak untuk tumbuh dan berkembang bersamanya.


Post a Comment for "Cara Menjadi Orang Tua Bijak dalam Menggunakan Teknologi Ketika Berada di Dekat Anak"