Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sekolah Alam; Sebuah Upaya Menumbuhkan Kepribadian Mulia

Salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna ialah manusia. Bahkan manusia disebut dalam kitab suci Al-Qur’an sebagai khalifah. Khalifah diartikan sebagai pengganti. Pengganti disini dimaksudkan menggantikan makhluk sebelumnya yang ada dimuka bumi untuk merawat dan menjaga bumi yang masih dapat kita pijaki sampai saat ini juga. Berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 30 yang kurang lebih isi didalamnya memuat bahwa, Allah hendak menjadikan khalifah dimuka bumi, Ketika itu malaikat merasa khawatir akan penciptaan manusia oleh Allah SWT. Namun pada akhirnya malaikat tidak lagi khawatir, sebab di jelaskan pada ayat selanjutnya nabi Adam as ketika disuruh menyebutkan nama-nama benda oleh Allah SWT dapat menjawabnya sedangkan malaikat tidak sanggup. Itulah salah satu keistimewaan manusia yakni diberi akal oleh-Nya.

Akal adalah sesuatu yang ada didalam otak manusia. Hanya manusia yang mampu mengendalikan kemana ia akan membawa dirinya adalah manusia yang dapat mengendalikan akalnya. Akal tidak akan semerta-merta dapat dikendalikan apabila tidak didampingi dengan hati atau perasaan. Akal dan hati merupakan kolaborasi yang sangat ideal untuk mengendalikan diri manusia. Sebab manusia memiliki hawa nafsu yang harus dikendalikan. Setelah mengetahui sedikit tentang manusia, akal, dan perasaan, alangkah baiknya seseorang mengetahui apa yang seharusnya ia lakukan demi melangsungkan hidupnya. Hidup yang dimaksud disini adalah hidup yang berguna atau hidup yang bermanfaat bagi oranglain. Dan salah satu cara agar seseorang dapat bermanfaat bagi oranglain ia harus memanfaatkan potensi yang dimilikinya yaitu akal. Salah satu memanfaatkan potensi akal ialah melalui proses yang namanya pendidikan.
Makhluk Mulia

Pendidikan merupakan sesuatu yang diperlukan bagi setiap manusia. Karena melalui proses tersebut seseorang yang semula tidak mengetahui tentang sesuatu akhirnya menjadi tahu. Sebab ia menerima rangsangan atau stimulus dari seseorang yang mendidiknya. Namun pendidikan saat ini, khususnya di Indonesia, belum dapat tersalurkan kepada siswa secara maksimal. Karena yang menjadi permasalahan saat ini adalah, bagaimana seseorang siswa dapat menerima rangsangan atau stimulus secara optimal?

Berbagai macam teori tentang psikologi belajar telah dicetuskan oleh para pakar psikolog. Bahkan seiring berkembangnya zaman muncul pakar-pakar psikologi baru yang lebih fokus kedalam bidangnya masing masing seperti psikologi agama, psikologi pendidikan, dan lain sebagainya. Dalam psikologi pendidikan, pembahasan didalamnya yakni bergerilya menggeluti segala hal yang berhubungan dengan aktivitas perkembangan psikis atau mental seorang siswa dalam proses belajarnya. Didalam psikologi perkembangan terdapat sebuah teori yang mengatakan bahwa ada tiga gaya dalam belajar yaitu gaya visual, audio, dan kinestetik. Gaya belajar siswa tersebut biasanya muncul melalui kebiasaan saat ia belajar.

Media dan gaya belajar sangat menyatu dalam proses belajar, dan tidak luput diantaranya adalah sekolah alam. Sekolah alam secara umum dapat dimaknai dengan pembelajaran menggunakan alam. Maksutnya adalah proses pembelajaran atau kegiatan belajar oleh siswa yang menyatukan dirinya dengan alam. Dengan kata lain berinteraksi dengan alam. Sekolah alam merupakan salah satu alternatif baik yang dapat dikembangkan untuk memajukan pendidikan selain alternatif-alternatif yang tersedia lainnya. Melalui sekolah alam, seorang siswa akan dididik dengan proses yang tidak seperti pada persekolahan formal pada umumnya. Disini siswa akan mendapatkan pengalaman dengan berinteraksi yang jauh lebih banyak dibanding dengan mengikuti sekolah formal. Sebab dalam sekolah alam menekankan kepada siswa untuk mengenal lebih dekat dengan realitas lapangan yaitu alam. Sedangkan dalam pendidikan formal pada umumnya seorang anak hanya dihadapkan buku-buku dan kegiatan pembelajaran di dalam kelas saja.

Sekolah alam awal mulanya digagas oleh tokoh yang bernama Lendo Novo, dimana beliau merasa prihatin tentang biaya pendidikan yang kian lama menjulang tinggi dan semakin melejit dalam hal pembiayaannya. Beliau berkeingan untuk mendirikan suatu sekolah yang memiliki kualitas tinggi namun tidak harus dengan biaya lebih. Sebab paradigma yang terbentuk di khalayak masyarakat saat ini adalah jika suatu pendidikan ingin maju dan berkualitas maka memerlukan biaya yang lebih, terutama untuk menunjang kelengakapan fasiltas dan sarana prasarana penunjang proses belajar berlangsung. Padahal menurut Lendo hal yang sedemikian tidak dapat dijadikan jaminan. Oleh sebab itu menurutnya perlulah memanfaatkan alam raya yang luas dan penuh makna ini untuk dijadikan sebagai pendamping, media, bahan, bahkan tempat untuk belajar.

Kegiatan belajar dalam sekolah alam sebagian besar yakni melakukan aktifitas belajar dengan Action Learning atau yang sering disebut dengan belajar aktif. Belajar aktif akan mengembangkan potensi siswa yang antusias mengikuti kegiatan belajar, dan secara tidak langsung akan menimbulkan dampak pada siswa lain yang kurang aktif untuk ikut berantusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Sebagai contoh belajar aktif anak diajarkan mempelajari benda dengan cara mengenal teksturnya mulai dari melihat dengan jeli, meraba bentuknya, bahkan mencium benda tersebut. Kegiatan tersebut tentu menambah kepekaan siswa dalam mempelejari obyek yang digunakan untuk belajar.

Begitu juga dalam hal metode belajar, sekolah alam mempunyai variasi metode yang berbeda dari sekolah formal pada umumnya. Metode pengajaran dalam sekolah alam dibagi menjadi tiga tahapan. Pertama adalah media pendidikan, yaitu dengan cara mengamati dan memahami gejala alam yang terjadi sehingga siswa mendapatkan media secara langsung, efektif dan efisien. Kemudian yang kedua adalah modal produksi, atau biasa disebut dengan magang atau dagang. Kegiatan tersebut merupakan proses mengolah hasil dari praktik di alam, yang nantinya diharapkan mampu untuk belajar hidup mandiri dari hasil tersebut. Dan yang ketiga adalah sarana pengembangan manusia, yaitu nantinya siswa akan tumbuh dan menyatu atau berinteraksi dengan alam sehingga tumbuh kepribadian yang mulia dalam dirinya yang ingat pada Sang Pencipta Alam dan interaksi sesama makhluk ciptaan Allah.

Post a Comment for "Sekolah Alam; Sebuah Upaya Menumbuhkan Kepribadian Mulia"