Cara Anak Belajar adalah Cara Anda Mengajar
Tidak ada anak yang bodoh di dunia ini, yang ada setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda. Orang tua maupun pendidik harus menyadari bahwa anak memiliki berbagai macam cara belajar. Dengan begitu tumbuh kembang seorang anak tidak akan terhambat karena kepercayaan diri akan terbentuk dengan bantuan orang-orang sekitar terutama orang tua.
Kegiatan belajar di sekolah menjadi wujud nyata bagi seorang anak dalam proses tumbuh kembangnya. Sebagian siswa bisa belajar dengan sangat baik hanya dengan melihat orang lain melakukannya. Biasanya mereka ini menyukai penyajian informasi yang runtut. Mereka lebih suka menuliskan apa yang dikatakan guru. Selama pelajaran, mereka biasanya diam dan jarang terganggu oleh kebisingan. Peserta didik visual ini berbeda dengan peserta didik auditori, yang biasanya tidak sungkan-sungkan untuk memperhatikan apa yang dikerjakan oleh guru, dan membuat catatan. Mereka mengandalkan kemampuan untuk mendengar dan mengingat. Selama pelajaran, mungkin mereka banyak bicara dan mudah teralihkan perhatiannya oleh suara atau kebisingan. Peserta didik kinestetik belajar terutama dengan terlibat langsung dalam kegiatan. Mereka cenderung impulsif, semau gue, dan kurang sabaran. Selama pelajaran, mereka mungkin saja gelisah bila tidak leluasa bergerak dan mengerjakan sesuatu. Cara mereka belajar boleh jadi tampak sembarangan dan tidak karuan. Namun begitulah cara mereka untuk belajar.
Realita kehidupan menunjukkan bahwa seorang anak akan gagal dalam belajar jika tanpa dukungan orang dewasa. Baik di rumah, di sekolah maupun tempat belajar lainnya. Bukan berarti jika anak gagal adalah murni kesalahan orang dewasa, namun dukunganlah yang sangat dibutuhkan oleh mereka. Karena cara anak belajar adalah tergantung cara orang dewasa mengajar. Ketika seorang anak tidak menyukai cara belajar yang satu maka carilah cara belajar yang lain yang sesuai dengan kemampuannya. Tindakan yang salah apabila memaksakan cara belajar yang jelas tidak bisa diterima oleh anak. Misalkan seorang anak tidak mudah paham apabila hanya dengan duduk dan mendengarkan, maka cobalah untuk memberinya kesempatan membaca buku atau meminta belajar kelompok agar teman sebaya yang menjelaskannya.
Pendidikan merupakan salah satu investasi yang berharga dalam suatu negara. Pendidikan memiliki peranan yang besar dalam menentukan arah suatu bangsa. Bahkan hampir segala sesuatu yang ada di bumi ini menyentuh aspek pendidikan. Dengan menyadari bahwa peserta didik memiliki bermacam cara belajar dan memberikan cara pengajaran yang sesuai berarti pendidik telah menjaga investasi yang berharga dalam negara.
Kegiatan belajar di sekolah menjadi wujud nyata bagi seorang anak dalam proses tumbuh kembangnya. Sebagian siswa bisa belajar dengan sangat baik hanya dengan melihat orang lain melakukannya. Biasanya mereka ini menyukai penyajian informasi yang runtut. Mereka lebih suka menuliskan apa yang dikatakan guru. Selama pelajaran, mereka biasanya diam dan jarang terganggu oleh kebisingan. Peserta didik visual ini berbeda dengan peserta didik auditori, yang biasanya tidak sungkan-sungkan untuk memperhatikan apa yang dikerjakan oleh guru, dan membuat catatan. Mereka mengandalkan kemampuan untuk mendengar dan mengingat. Selama pelajaran, mungkin mereka banyak bicara dan mudah teralihkan perhatiannya oleh suara atau kebisingan. Peserta didik kinestetik belajar terutama dengan terlibat langsung dalam kegiatan. Mereka cenderung impulsif, semau gue, dan kurang sabaran. Selama pelajaran, mereka mungkin saja gelisah bila tidak leluasa bergerak dan mengerjakan sesuatu. Cara mereka belajar boleh jadi tampak sembarangan dan tidak karuan. Namun begitulah cara mereka untuk belajar.
src img: www.kaorinusantara.or.id |
Kegiatan belajar mengajar akan efektif selama guru mampu menghadirkan kegiatan belajar yang berkombinasi antara visual, auditori dan kinestetik. Cara belajar dan mengajar aktif sangatlah sesuai dengan siswa masa kini. Agar bisa efektif, guru harus menggunakan beberapa variasi cara belajar, yaitu diskusi kelompok, presentasi dan debat dalam kelas, latihan melalui pengalaman, pengalaman lapangan, simulasi, dan studi kasus. Dapat dilihat bahwa di kehidupan nyata, siswa masa kini bisa beradaptasi dengan baik terhadap kegiatan kelompok dan belajar bersama. Cara belajar yang bervariasi yang dimiliki oleh setiap anak ini bukan sebuah masalah di kalangan pendidik jika mereka dapat menggunakan temuan-temuan variasi belajar tersebut. Temuan-temuan ini bisa dianggap tidak mengejutkan bila kita mempertimbangkan cepatnya laju kehidupan modern. Di masa kini siswa dibesarkan dalam dunia yang segala sesuatunya berjalan dengan cepat dan banyak pilihan yang tersedia. Dengan begitu peluang untuk mengubah segala sesuatu dari satu kondisi ke kondisi lain terbuka dengan lebar.
Baca juga
Realita kehidupan menunjukkan bahwa seorang anak akan gagal dalam belajar jika tanpa dukungan orang dewasa. Baik di rumah, di sekolah maupun tempat belajar lainnya. Bukan berarti jika anak gagal adalah murni kesalahan orang dewasa, namun dukunganlah yang sangat dibutuhkan oleh mereka. Karena cara anak belajar adalah tergantung cara orang dewasa mengajar. Ketika seorang anak tidak menyukai cara belajar yang satu maka carilah cara belajar yang lain yang sesuai dengan kemampuannya. Tindakan yang salah apabila memaksakan cara belajar yang jelas tidak bisa diterima oleh anak. Misalkan seorang anak tidak mudah paham apabila hanya dengan duduk dan mendengarkan, maka cobalah untuk memberinya kesempatan membaca buku atau meminta belajar kelompok agar teman sebaya yang menjelaskannya.
Pendidikan merupakan salah satu investasi yang berharga dalam suatu negara. Pendidikan memiliki peranan yang besar dalam menentukan arah suatu bangsa. Bahkan hampir segala sesuatu yang ada di bumi ini menyentuh aspek pendidikan. Dengan menyadari bahwa peserta didik memiliki bermacam cara belajar dan memberikan cara pengajaran yang sesuai berarti pendidik telah menjaga investasi yang berharga dalam negara.
Post a Comment for "Cara Anak Belajar adalah Cara Anda Mengajar"
Post a Comment